Untuk Tanaman Ganja Perlu Diketahui Efek Baik dan Buruknya
harm-reduction – Banyak penelitian yang menegaskan bahwa ganja, nama lain dari ganja, memiliki khasiat obat yang bermanfaat, sedangkan ganja sangat adiktif dan dapat mempengaruhi otak. Ganja dianggap mengubah otak dengan cara yang mengubah sikap konsumen.
Ganja atau Cannabis Sativa merupakan tanaman perdu penghasil serat, namun dikenal sebagai obat psikotropika karena kandungan zat tetrahydrocannabinol (THC).
Untuk Tanaman Ganja Perlu Diketahui Efek Baik dan Buruknya – THC memungkinkan pengguna untuk mengalami euforia berupa cinta terus menerus tanpa alasan. Lantas apa saja dampak negatif ganja terhadap ?
Apakah ada manfaat ganja? Bagaimana Penggunaan Ganja Mempengaruhi Kesehatan Anda?
Untuk Tanaman Ganja Perlu Diketahui Efek Baik dan Buruknya
1. Membantu menyembuhkan patah tulang
Para peneliti di Tel Aviv University telah menemukan bahwa ganja benar-benar dapat membantu menyembuhkan patah tulang, membuatnya lebih kuat dan lebih cepat.
Dalam penelitian ini, cannabinoid cannabidiol, bahan kimia yang ditemukan di daun dan batang cannabin, membantu tikus pulih lebih efisien dari patah tulang.
Hal ini membuat para pengamat percaya bahwa ganja dapat mendorong mineral dan faktor khusus lainnya ke dalam jaringan tulang, membuatnya lebih kuat.
2. Kerusakan pembuluh darah
The American Heart Association menyatakan bahwa asap sisa dari ganja memiliki dampak yang signifikan pada pembuluh darah. Sebuah penelitian laboratorium terhadap
tikus menemukan bahwa denyut nadi tikus yang menghirup sisa asap ganja selama 1 menit menyebabkan penurunan permeabilitas darah setidaknya selama 90 menit.
Pembuluh darah pada tikus yang terpapar asap sisa pulih setelah 30 menit terakhir.
Efek ganja bersifat sementara, tetapi bisa menjadi masalah jangka panjang jika paparannya tidak diobati.
Hasil terburuk yang dapat diprediksi adalah penyumbatan dan pengerasan arteri.
3. Mempengaruhi memori jangka pendek
Perokok ganja memiliki reputasi buruk karena sudah tua. Sarjana Universitas Northwestern juga menemukan bahwa mantan penggemar ganja menghadapi kebiasaan otak yang terkait dengan memori jangka pendek.
Tidak hanya itu, mantan penggemar ganja yang berpartisipasi dalam penelitian ini juga memiliki keterampilan dasar yang berhubungan dengan memori.
Mungkin temuan yang paling menjengkelkan dari penelitian ini adalah bahwa otak pengguna ganja tidak normal dan tampak mirip dengan otak orang-orang dengan skizofrenia.
Namun, tidak ada bukti bahwa ganja menyebabkan skizofrenia.
4. Mempengaruhi kreativitas
Kedengarannya tidak biasa. Banyak orang yang bekerja di pabrik-pabrik inovatif, termasuk seniman dan musisi, percaya bahwa ganja adalah asal mula ide-ide mereka.
Namun, penelitian yang dilakukan di Belanda membantah agama ini.
Survei ini dilakukan pada sukarelawan yang menggunakan ganja. Bahkan, mereka tidak dapat menemukan solusi untuk masalah yang diberikan.
5 Risiko tinggi kanker testis
Para peneliti di University of Southern California mengatakan bahwa merokok ganja dapat meningkatkan risiko kanker kemaluan.
Penelitian lebih lanjut diperlukan, tetapi hasilnya menarik dan mendukung fakta bahwa mungkin ada hubungan sebab akibat antara kanker dan penggunaan ganja.
6. Kemiskinan
Konsumsi ganja tidak ekonomis dan memiliki konsekuensi sosial yang buruk. Jadi jika Anda ingin sukses dalam hidup Anda, Anda harus menjauhi ganja.
Sarjana Universitas California, Davis dan Duke mengungkapkan bahwa banyak yang merokok ganja lebih dari empat kali seminggu dan mengakhiri hidup mereka di kelas sosial terendah. Setidaknya di bawah tingkat sosial orang tua.
Penelitian juga menemukan bahwa penggemar ganja memiliki pekerjaan berpenghasilan rendah dan tidak diterima dengan baik karena mereka hanya menginginkan keterampilan tingkat rendah.
Selain itu, sikap antisosial di tempat kerja juga terlihat di kalangan pengguna ganja. Mereka juga memiliki lebih banyak masalah dengan ikatan pribadi dan keuangan.
Baca Juga : Rencana narkoba 10 tahun untuk mengurangi kejahatan dan menyelamatkan nyawa
7. Menghancurkan Sel Otak Menurut penelitian selama 20 tahun terhadap banyak orang yang menghirup
mariyuana, mariyuana dapat membunuh sel-sel otak. Menurut
penelitian, menghirup ganja dapat mengurangi fungsi kognitif sekaligus meningkatkan risiko gejala dan masalah psikotik.